daRi keciL aQu memang suka nyanyi. Bagi aQu nyanYi tuH biSa mengiBur diri sendiRi. Disaat aQu seDih, nyanyi juGa asik- asik aJah. Apa lagi kL aqu gy seNeng tamBah semaNgat buaD nYanyi. RasanYa enjoY aJah biSa mengeluarkan suaRa qU ini.
emank sh gk baGus2 amat. Tp . . yaahhhhh kaReNa emang sudah jaDi Hoby. Menyanyi sangat bermanfaat untuk kesehatan. Selain meningkatkan kekebalan tubuh, menyanyi juga bisa mengurangi nyeri, rasa cemas, depresi, dan mempercepat proses penyembuhan pasien jantung serta stroke. Suara Orpheus, seorang tokoh dalam mitologi Yunani kuno begitu indahnya, sehingga binatang, pohon dan batu-batuan di sekitarnya pun menari. Suatu ketika isterinya, Eurydice, mati digigit ular. Nyanyian kesedihan Orpheus yang menangisi kematiannya menyentuh Hades, dewa penguasa kematian dan perut bumi. Hades lantas mengijinkan Orpheus membawa isterinya kembali ke kehidupan. Dalam perjalanan ke dalam perut bumi ia dihadang sejumlah monster. Hanya berbekal suara Orpheus mampu menaklukkan monster-monster itu dan membawa Eurydice kembali ke kehidupan. Tak hanya di perut bumi, di kedalaman hati manusia juga berdiam ’monster-monster’ dalam rupa kemarahan, kesedihan, kecemasan, depresi, dan rasa malu. Emosi-emosi negatif itu umum dijumpai pada pasien pasca serangan jantung dan stroke. "Dokter-dokter di Jepang bertahun-tahun lalu membuktikan bahwa terapi menyanyi membuat pasien cepat sembuh dan lebih bersemangat menjalani program penyembuhan. Dengan menyanyi maka perasaan sedih, depresi, panik dan cemas bisa berkurang sehingga mempercepat proses penyembuhan. Dra. Iesye Widodo, Psi., seorang psikolog yang mengembangkan terapi musik dan menyanyi untuk ibu hamil, berpendapat bahwa menyanyi yang dilakukan dengan penghayatan akan membawa suasana hati penyanyinya ke suasana lagu. "Lagu gembira akan membawa suasana gembira demikian pula sebaliknya, ia gak????? Pribadi Seimbang * Menurut Dr. Hermawan kegiatan menyanyi mengaktifkan jembatan otak yang sering disebut golden bridge. Jembatan ini menghubungkan otak bagian kiri dan kanan. Otak kiri adalah pusat bahasa, rasio, matematika, kemampuan baca dan tulis. Sementara otak kanan merupakan pusat intuisi dan kemampuan merasakan, memadukan dan ekspresi tubuh seperti menari, menyanyi dan melukis. Orang yang banyak menggunakan otak kiri, telinga dan tangan kanannya lebih kuat dibanding telinga dan tangan kiri. "Orang yang dominan otak kirinya bisa saja punya gelar akademis berderet, tapi ia kurang bisa bergaul dan kurang rasa empatinya. Orang yang banyak menggunakan otak kanan cenderung lebih kreatif, peka, mudah mengendalikan diri dan memiliki kecerdasan emosi yang tinggi. Jadi, bahwa yang terbaik adalah orang yang seimbang penggunaan otak kiri dan kanannya. Syair lagu berasal dari otak kiri dan tangga nada berasal dari otak kanan. "Menyanyi berarti menggabungkan aktivitas otak bagian kiri dan kanan sehingga jembatan otak menjadi aktif. Orang yang jembatan otaknya aktif adalah pribadi yang seimbang antara kemampuan intelektual dan emosinya,. Terlebih gerakan yang menyilang garis tengah (cross midline). Misalnya tangan kanan digerakkan ke arah kiri. Gerakan menyilang ini merupakan inti dari senam kebugaran otak yang berkhasiat mengaktifkan jembatan otak. Jadi, mari menyanyi untuk menyehatkan diri! Agar Cerdas, Sehat dan Awet Muda 1. Membuat Lebih Cerdas Berdasarkan pengamatan Psikolog anak yang lahir dari ibu yang menjalani terapi terbukti mempunyai kecerdasan yang jauh di atas rata-rata serta kecerdasan emosi yang tinggi. 2. Meningkatkan Kesehatan "Berlatih menyanyi yang baik berarti melatih pernapasan, pengucapan, artikulasi dan keselarasan nada 3. Bikin Awet Muda Para lansia yang menyanyikan lagu-lagu lama akan terbawa ke dalam suasana nostalgia. Suasana ini membuat mereka merasa muda. Perasaan seperti ini akan membuat sel-sel menjadi aktif, regenerasi sel dan sistem hormon berjalan baik. "Rahasia awet muda adalah selalu merasa muda. Jangan pernah merasa tua. You look what you feel," Maka, jangan malu-malu untuk bernyanyi dan bernostalgia biar awet muda.